MakaLah
PENGANGGURAN
1. Pengertian
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin dapat pekerjaan tetapi belum dapat memeperolehnya.
Angkatan kerja adalah sejumlah penduduk yang berusia
produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi
sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan ( petani
yang menunggu panen, karyawan yang sedang sakit, dan sebagainya).
Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat
baik yang telah ditempati maupun jumlah lapangan yang belum ditempati (kosong).
Tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang berada dalam usia kerja yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri dan masyarakat.
2. Jenis-jenis
pengangguran
Jenis-jenis pengangguran berdasarkan jam kerja yaitu :
ü Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang benar-benar
tidak mempunyai pekerjaan walaupun telah berusaha semaksimal mungkin, yang di
akibatkan oleh kemajuan teknologi, dan kegiatan ekonomi yang menurun.
Contoh :
perusahaan mobil, mereka telah menggunakan tenaga teknologi, sehingga
penggunaan tenaga kerja tidak diperlukan lagi, karna penggunaan teknologi lebih
cepat menyalesaikan tersebut.
ü Pengangguran terselubung adalah tanaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu, yang di akibatkan karena
kelebihan tenaga kerja yang digunakan.
Contoh
: sebuah restoran memperkerjakan 15 orang karyawan padahal pekerjaan dalam
restoran tersebut dapat dikerjakan dengan baik walaupun hanya dengan 10 orang
saja, sehingga terdapat kelebihan tenaga kerja 5 orang yang di sebut sebagai
pengangguran terselubung.
ü Pengangguran bermusim adalah karena adanya ketidaktetapan
atau guncangan, yang muncul akibat adanya pergantian musim.
Contoh : pada musim hujan penyadap
karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa
menganggur.
ü Setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja
setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam
selama seminggu.
Contoh:
seorang buruh bangunan yang menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk
sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.
Jenis-jenis
pengangguran berdasarkan penyebabanya :
ü Pengangguran normal atau friksional adalah pengangguran
yang muncul adanya ketidakpuasan antara pemberi kerja dan pemberi kerja
(pergantian pekerjaan atau pergeseran tenaga kerja), dalam rangka untuk mencari
pekerjaan yang lebih baik.
Contoh:
seorang karyawan merasa tidak pantas berada dijabatan sebelumnya, sehingga ia
mencari pekerjaan yang lebih baik dari yang sebelumnay, dimana menurutnya
pekerjaan yang pantas untuk dirinya dan kemapua yang dimilikinya.
ü Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang diakibatkan
oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi), dan juga disebabkan
oleh kurangnya permintaan masyarakat (agregat demand).
Contoh : suatu
perekonomian suatu negara mengalami masa pertumbuhan (menaik).Di saat lain,
mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi.Pada saat krisis ekonomi, daya
beli masyarakat menurun sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa
juga menurun. Turunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa memaksa
produsen untuk menurunkan kegiatan produksi. Produsen melakukan ini antara lain
dengan cara mengurangi pemakaian faktor produksi, termasuk tenaga kerja.
ü Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh adanya
ketidakcocokan antara keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yang
dibutuhkan dengan keterampilan tenaga kerja yang tersedia.
Contoh :
seorang guru, keahliannya di bidang ekonomi, tetapi ia mengajar di bidang yang
lain. Sehinnga ia merasa tidak puas dengan bidangnya itu, lalu ia mencari
pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya.
ü Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan
atau karena adanya penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
3. Sebab-sebab
terjadinya pengangguran
·
Besarnya angkatan
kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja.
Ketidakseimbangan
terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja
yang tersedia.
·
Kebutuhan
jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang.
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan
kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. karena belum tentu terjadi
kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.
Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak
dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
·
Adanya
struktur lapangan kerja yang tidak seimbang.
·
Karena
adanya penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah yang tidak seimbang.Jumlah angkatan kerja
disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di
daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya
Sehingga keadaan tersebut dapat mengakibatkan
perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah yang lain, bahkan dari
suatu negara ke negara lainnya.
·
Budaya
pilih-pilih pekerjaan.
Pada
dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi manusia maka tak heran kebanyakan yang
ditemukan di Indonesia khususnya bukan pengangguran terselubung, melainkan
pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual yang berpendidikan
tinggi.
·
Pemalas.
Selain budaya memilih-milih pekerjaan, budaya (negatif) lain yang menjamur di Indonesia pada umumnya adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan.
Selain budaya memilih-milih pekerjaan, budaya (negatif) lain yang menjamur di Indonesia pada umumnya adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan.
·
Tidak mau
mengambil resiko.
·
Kebijakan
Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.
·
Jumlah
penduduk yang semakin banyak.
4.
Cara-cara mengatasi pengangguran.
a.
Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Moral
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke
kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat
memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru.
b.
Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
c.
Wiraswasta
d.
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan
tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak
terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri
atau berwiraswasta yang berhasil.
Cara mengatasi pengangguran friksional atau normal antara lain adalah :
ü Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru,
terutama yang bersifat padat karya.
ü Melakukan pengembangan dari sektor informal, seperti misalnya home industri.
ü Melakukan pengembangan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di
sektor agraris dan sektor formal lainnya.
ü Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan,
dan jalan raya, sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun
untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara mengatasi pengangguran srtuktural antara lain adalah :
ü Perlu adanya peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
ü Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat sektor yang kelebihan
ke tempat sektor ekonomi yang kekurangan atau membutuhkan tenaga kerja.
ü Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan
(lowongan) kerja yang kosong.
ü Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami
pengangguran tersebut.
Cara mengatasi pengangguran musiman antara lain adalah :
ü Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain.
ü Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu
ketika menunggu musim tertentu.
Cara mengatasi pengangguran siklikal antara lain adalah :
ü Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
ü Melakukan peningkatkan daya beli pada masyarakat.
Cara mengatasi pengangguran teknologi antara lain adalah :
ü Mempersiapkan masyarakat untuk dapat
mengikuti perkembangan teknologi dg cara memasukkan materi kurikulum pelatihan
teknologi di sekolah.
ü Pengenalan teknologi sejak dini.
ü Pelatihan tenaga pendidik untuk penguasaan
teknologi.
e.
Dampak pengangguran terhadap perekonomian indonesia
Untuk mengetahui dampak pengganguran kita perlu mengelompokkan pengaruh
pengganguran tersebut, yaitu:
a.
Dampak
Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara.
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi agar selalu stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran tersebut di suatu negara relatif tinggi, maka akan
menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan
sebelumnya dan juga berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti:
ü Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat
kemakmuran yang dicapainya. Ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah
daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya).
ü Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor
pajak berkurang. Ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan
kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun.
Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun.
Jika penerimaan pajak menurun, dana
untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan
pembangunan pun akan terus menurun.
ü Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran
akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan
terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak
merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau
pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga
pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
b.
Dampak
pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat.
ü Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian.
ü Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan.
ü Pengangguran dapat meningkatkan angka kriminalitas.
ü Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik.
ü Pengangguran dapat meningkatkan angka kemiskinan.
0 comments:
Post a Comment