Search This Blog

/* Circle Text Styles */ #outerCircleText { /* Optional - DO NOT SET FONT-SIZE HERE, SET IT IN THE SCRIPT */ font-style: italic; font-weight: bold; font-family: 'comic sans ms'; color: #FF0000; /* End Optional */ /* Start Required - Do Not Edit */ position: absolute;top: 0;left: 0;z-index: 3000;cursor: default;} #outerCircleText div {position: relative;} #outerCircleText div div {position: absolute;top: 0;left: 0;text-align: center;} /* End Required */ /* End Circle Text Styles */ /* Circling text trail- Tim Tilton Website: http://www.tempermedia.com/ Visit: http://www.dynamicdrive.com/ for Original Source and tons of scripts Modified Here for more flexibility and modern browser support Modifications as first seen in http://www.dynamicdrive.com/forums/ username:jscheuer1 - This notice must remain for legal use */ ;(function(){ // Your message here (QUOTED STRING) var msg = "Tutorial Blog"; /* THE REST OF THE EDITABLE VALUES BELOW ARE ALL UNQUOTED NUMBERS */ // Set font's style size for calculating dimensions // Set to number of desired pixels font size (decimal and negative numbers not allowed) var size = 24; // Set both to 1 for plain circle, set one of them to 2 for oval // Other numbers & decimals can have interesting effects, keep these low (0 to 3) var circleY = 0.75; var circleX = 2; // The larger this divisor, the smaller the spaces between letters // (decimals allowed, not negative numbers) var letter_spacing = 5; // The larger this multiplier, the bigger the circle/oval // (decimals allowed, not negative numbers, some rounding is applied) var diameter = 10; // Rotation speed, set it negative if you want it to spin clockwise (decimals allowed) var rotation = 0.4; // This is not the rotation speed, its the reaction speed, keep low! // Set this to 1 or a decimal less than one (decimals allowed, not negative numbers) var speed = 0.3; ////////////////////// Stop Editing ////////////////////// if (!window.addEventListener && !window.attachEvent || !document.createElement) return; msg = msg.split(''); var n = msg.length - 1, a = Math.round(size * diameter * 0.208333), currStep = 20, ymouse = a * circleY + 20, xmouse = a * circleX + 20, y = [], x = [], Y = [], X = [], o = document.createElement('div'), oi = document.createElement('div'), b = document.compatMode && document.compatMode != "BackCompat"? document.documentElement : document.body, mouse = function(e){ e = e || window.event; ymouse = !isNaN(e.pageY)? e.pageY : e.clientY; // y-position xmouse = !isNaN(e.pageX)? e.pageX : e.clientX; // x-position }, makecircle = function(){ // rotation/positioning if(init.nopy){ o.style.top = (b || document.body).scrollTop + 'px'; o.style.left = (b || document.body).scrollLeft + 'px'; }; currStep -= rotation; for (var d, i = n; i > -1; --i){ // makes the circle d = document.getElementById('iemsg' + i).style; d.top = Math.round(y[i] + a * Math.sin((currStep + i) / letter_spacing) * circleY - 15) + 'px'; d.left = Math.round(x[i] + a * Math.cos((currStep + i) / letter_spacing) * circleX) + 'px'; }; }, drag = function(){ // makes the resistance y[0] = Y[0] += (ymouse - Y[0]) * speed; x[0] = X[0] += (xmouse - 20 - X[0]) * speed; for (var i = n; i > 0; --i){ y[i] = Y[i] += (y[i-1] - Y[i]) * speed; x[i] = X[i] += (x[i-1] - X[i]) * speed; }; makecircle(); }, init = function(){ // appends message divs, & sets initial values for positioning arrays if(!isNaN(window.pageYOffset)){ ymouse += window.pageYOffset; xmouse += window.pageXOffset; } else init.nopy = true; for (var d, i = n; i > -1; --i){ d = document.createElement('div'); d.id = 'iemsg' + i; d.style.height = d.style.width = a + 'px'; d.appendChild(document.createTextNode(msg[i])); oi.appendChild(d); y[i] = x[i] = Y[i] = X[i] = 0; }; o.appendChild(oi); document.body.appendChild(o); setInterval(drag, 25); }, ascroll = function(){ ymouse += window.pageYOffset; xmouse += window.pageXOffset; window.removeEventListener('scroll', ascroll, false); }; o.id = 'outerCircleText'; o.style.fontSize = size + 'px'; if (window.addEventListener){ window.addEventListener('load', init, false); document.addEventListener('mouseover', mouse, false); document.addEventListener('mousemove', mouse, false); if (/Apple/.test(navigator.vendor)) window.addEventListener('scroll', ascroll, false); } else if (window.attachEvent){ window.attachEvent('onload', init); document.attachEvent('onmousemove', mouse); }; })();
#gb{ position:fixed; top:10px; z-index:+1000; } * html #gb{position:relative;} .gbcontent{ float:right; border:2px solid #A5BD51; background:#ffffff; padding:10px; } function showHideGB(){ var gb = document.getElementById("gb"); var w = gb.offsetWidth; gb.opened ? moveGB(0, 30-w) : moveGB(20-w, 0); gb.opened = !gb.opened; } function moveGB(x0, xf){ var gb = document.getElementById("gb"); var dx = Math.abs(x0-xf) > 10 ? 5 : 1; var dir = xf>x0 ? 1 : -1; var x = x0 + dx * dir; gb.style.top = x.toString() + "px"; if(x0!=xf){setTimeout("moveGB("+x+", "+xf+")", 10);} }
.:[Close][Klik 2x]:.
var gb = document.getElementById("gb"); gb.style.center = (30-gb.offsetWidth).toString() + "px";

Sunday, November 10, 2013

PENGANGGURAN

jpeg (271×186)

MakaLah 

PENGANGGURAN
1.       Pengertian
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin dapat pekerjaan tetapi belum dapat memeperolehnya.
Angkatan kerja adalah sejumlah penduduk yang berusia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan ( petani yang menunggu panen, karyawan yang sedang sakit, dan sebagainya).
Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang telah ditempati maupun jumlah lapangan yang belum ditempati (kosong).
Tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang berada dalam usia kerja yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat.
2.      Jenis-jenis pengangguran
Jenis-jenis pengangguran berdasarkan jam kerja yaitu :
ü  Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang benar-benar tidak mempunyai pekerjaan walaupun telah berusaha semaksimal mungkin, yang di akibatkan oleh kemajuan teknologi, dan kegiatan ekonomi yang menurun.
Contoh : perusahaan mobil, mereka telah menggunakan tenaga teknologi, sehingga penggunaan tenaga kerja tidak diperlukan lagi, karna penggunaan teknologi lebih cepat menyalesaikan tersebut.
ü  Pengangguran terselubung adalah tanaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu, yang di akibatkan karena kelebihan tenaga kerja yang digunakan.
Contoh : sebuah restoran memperkerjakan 15 orang karyawan padahal pekerjaan dalam restoran tersebut dapat dikerjakan dengan baik walaupun hanya dengan 10 orang saja, sehingga terdapat kelebihan tenaga kerja 5 orang yang di sebut sebagai pengangguran terselubung.
ü  Pengangguran bermusim adalah karena adanya ketidaktetapan atau guncangan, yang muncul akibat adanya pergantian musim.
Contoh : pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur.
ü  Setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Contoh: seorang buruh bangunan yang menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.

            Jenis-jenis pengangguran berdasarkan penyebabanya :
ü  Pengangguran normal atau friksional adalah pengangguran yang muncul adanya ketidakpuasan antara pemberi kerja dan pemberi kerja (pergantian pekerjaan atau pergeseran tenaga kerja), dalam rangka untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
Contoh: seorang karyawan merasa tidak pantas berada dijabatan sebelumnya, sehingga ia mencari pekerjaan yang lebih baik dari yang sebelumnay, dimana menurutnya pekerjaan yang pantas untuk dirinya dan kemapua yang dimilikinya.
ü  Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi), dan juga disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (agregat demand).
Contoh : suatu perekonomian suatu negara mengalami masa pertumbuhan (menaik).Di saat lain, mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi.Pada saat krisis ekonomi, daya beli masyarakat menurun sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun. Turunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa memaksa produsen untuk menurunkan kegiatan produksi. Produsen melakukan ini antara lain dengan cara mengurangi pemakaian faktor produksi, termasuk tenaga kerja.
ü  Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh adanya  ketidakcocokan antara keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yang dibutuhkan dengan keterampilan tenaga kerja yang tersedia.
Contoh : seorang guru, keahliannya di bidang ekonomi, tetapi ia mengajar di bidang yang lain. Sehinnga ia merasa tidak puas dengan bidangnya itu, lalu ia mencari pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya.
ü  Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau karena adanya penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

3.      Sebab-sebab terjadinya pengangguran
·         Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja.
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia.
·         Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. karena belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
·         Adanya struktur lapangan kerja yang tidak seimbang.
·         Karena adanya penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah  yang tidak seimbang.Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya


 Sehingga keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah yang lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.

·         Budaya pilih-pilih pekerjaan.
Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi manusia maka tak heran kebanyakan yang ditemukan di Indonesia khususnya bukan pengangguran terselubung, melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual yang berpendidikan tinggi.
·         Pemalas.
Selain budaya memilih-milih pekerjaan, budaya (negatif) lain yang menjamur di Indonesia pada umumnya adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan.
·         Tidak mau mengambil resiko.
·         Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.
·         Jumlah penduduk yang semakin banyak.

4.     Cara-cara mengatasi pengangguran.
a.     Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Moral
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru.
b.     Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
c.      Wiraswasta
d.     Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta yang berhasil.

Cara mengatasi pengangguran friksional atau normal antara lain adalah :
ü  Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
ü  Melakukan pengembangan dari sektor informal, seperti misalnya home industri.
ü  Melakukan pengembangan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
ü  Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, dan jalan raya, sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

Cara mengatasi pengangguran srtuktural antara lain adalah :
ü  Perlu adanya peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
ü  Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat sektor yang kelebihan ke tempat sektor ekonomi yang kekurangan atau membutuhkan tenaga kerja.
ü  Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong.
ü  Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran tersebut.
Cara mengatasi pengangguran musiman antara lain adalah :
ü  Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain.
ü  Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Cara mengatasi pengangguran siklikal antara lain adalah :
ü  Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
ü  Melakukan peningkatkan daya beli pada masyarakat.
Cara mengatasi pengangguran teknologi antara lain adalah :
ü  Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dg cara memasukkan materi kurikulum pelatihan teknologi di sekolah.
ü  Pengenalan teknologi sejak dini.
ü  Pelatihan tenaga pendidik untuk penguasaan teknologi.

e.      Dampak pengangguran terhadap perekonomian indonesia
Untuk mengetahui dampak pengganguran kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran tersebut, yaitu:
a.     Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara.
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah untuk  meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar selalu stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran tersebut di suatu negara relatif tinggi, maka akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan sebelumnya dan juga berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti:
ü  Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya).
ü  Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana

untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
ü  Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.

b.     Dampak pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat.
ü  Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian.
ü  Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan.
ü  Pengangguran dapat meningkatkan angka kriminalitas.
ü  Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik.

ü  Pengangguran dapat meningkatkan angka kemiskinan.


Description: PENGANGGURAN Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: PENGANGGURAN

0 comments:

Post a Comment